Jumat, 08 Oktober 2010

The Bourne Ultimatum

Masih ingat bukan Film tentang Agen Spionase satu ini, yang 2 judul film terdahulunya adalah Bourne Identity dan Bourne Supremacy. Sekarang Film yang berjudul Bourne Ultimatum adalah ending atau jawaban dari 2 judul sebelumnya yaitu kisah perjalanan seorang mesin pembunuh bernama Jason Bourne yang ingin mengetahui siapa dirinya sebenarnya.

Film ini mengandalkan teknik hand held, awalnya mungkin agak mengganggu, apalagi setiap frame terkesan goyang. Tapi dari segi cerita serta aksi, Bourne Ultimatum bisa jadi satu alternatif menarik untuk ditonton. Dan juga teknik hand held tersebut menandakan film ini tidak menggunakan efeŠ° CGI.Kisah ini dimulai melanjutkan bagian akhir Bourne Supremacy, ketika Bourne sedang berlari dari pengejaran polisi Moskow di Rusia.

Setelah berhasil membereskan luka dan juga kedua polisi yang mengejarnya, Bourne pergi ke Paris untuk memberitahukan kematian Marie kepada kakaknya. Dalam sebuah perjalanan, Bourne membaca sebuah artikel mengenai dirinya di harian Guardian Newspaper yang ditulis oleh Simon Ross, dan ia pun pergi ke London untuk mencari tahu nara sumber berita itu.

Dalam film ini, Jason mempunyai satu tujuan, kembali ke awal untuk menemukan siapa dirinya sebenarnya. Apalagi dalam film sebelumnya, sang kekasih Marie, tewas dibunuh. Jason Bourne sebenarnya ingin menghilang dari dunia spionase, namun Bourne justru diburu. Oleh krn itulah Bourne mengatakan kepada kakak Marie bahwa ia akan membalas kematian istrinya tersebut.

Intrik mulai terjadi ketika seorang wartawan Inggris Simon Ross, kembali mengulas kisah tentang Jason. Tentu saja berita tersebut menarik perhatian berbagai pihak, terutama Agen pemerintah dan Jason sendiri. Ingin tahu lebih lanjut, Jason menemuinya, sayang, narasumber tak bisa didapat, sang informan tewas ditembak penembak jitu, beruntung Jason sempat lolos dan mengambil data yang dimiliki Simon untuk pencarian narasumber yang diceritakan oleh Simon si wartawan. Bourne lagi-lagi harus lari sambil mengumpulkan potongan-potongan teka-teki yang ada.

Perburuan tak berhenti, pimpinan operasi Blackbriar yaitu Noah Vossen merasa terancam dengan kembalinya Jason. Ia pun meminta penembak jitu untuk memburu dan membunuh Jason. Padahal, kasus Jason Bourne harus sudah ditutup. Blackbriar adalah nama operasi lanjutan pengganti Treadstone.

Deputy Director Pamela Landy, seorang tokoh kunci yang juga muncul di Bourne Supremacy, akhirnya diundang untuk ikut serta dalam operasi penangkapan Bourne, namun sebenarnya, Pamela hanyalah calon kambing hitam jika kasus Blackbriar ini bocor ke masyarakat umum, maka Pamela lah yang akan dipersalahkan.

Perintah Noah sempat dikecam Pamela, yang sudah lebih dulu mengenal Jason. Rupanya Noah bertindak lebih jauh dari yg diketahui Pamela. Penasaran dengan apa yang dikerjakan Noah, akhirnya Pamela bertindak sendiri dan berhasil melacak keberadaan Jason, dan Pamela pun ikut diburu. Pamela Landy adalah seorang pahlawan yang mendrobrak sistem pemerintahan yang korup. Perjuangan Bourne mencari jati dirinya mendapat simpati dari Pamela yang adalah anggota CIA itu sendiri.

Rahasia besar agen rahasia pemerintah terungkap. Jason memegang kuncinya. Nyawa beberapa orang yang berada disampingnya pun terancam. Adegan-adegan seru makin terlihat saat Jason tiba-tiba bertemu dengan Nicky Parsons (Julia Stiles) agen CIA bagian logistik, yang mana mereka telah bertemu sebelumnya pada Film pertama dan kedua Bourne.



Selain alur cerita yang terjalin apik, sisi penokohan dalam sekuel Bourne Ultimatum ini juga memperlihatkan perkembangan. Dengan dituntun kesadaran dirinya, Bourne bertransformasi dari seorang mesin pembunuh menjadi seorang yang manusiawi. Bourne mengira setelah berhasil menewaskan Ward Abbott agen CIA yang jahat di penghujung kisah The Bourne Supremacy, hidupnya akan lebih damai. Namun, setelah dibubarkan ternyata Treadstone menjadi lebih kuat dan berubah namanya menjadi Blackbriar. Kini organisasi gelap itu menjadi senjata Departemen Pertahanan untuk menjaga rahasia negara dengan membungkam secara langsung pelakunya.

Sepertinya tidak akan terasa kekuatan sempurna film ini kalau kita belum menonton atau memahami 2 film sebelumnya. Karena (salah satunya), disaat Bourne akan terjun ke dalam sungai di akhir film, yang mana dia ditodongi senjata oleh salah satu mesin pembunuh CIA lainnya (yang berwajah Arab), tapi Bourne mengucapkan kalimat yg sama kepada mesin pembunuh tersebut, yaitu kalimat yang sama yg di ucapkan oleh Clive Owen saat di Film pertama Bourne yaitu Bourne Identity, saat Owen akan mati di tengah lahan pertanian di Prancis. Mo tau kalimat nya apa, ya nonton aja lah sendiri…hehehe…

Dan juga ada beberapa scene penting lainnya di Ultimatum ini yang menjelaskan keterkaitan dengan film pertama Bourne, yaitu saat Wambosi gagal dibunuh oleh Bourne di atas kapal pesiar Tuan Wambosi, yg mana menyebabkan Bourne tertembak di bagian punggung nya. Pokonya rugi deh klo gak nonton 2 film sebelum Ultimatum ini. Weekkk……

Overall
Banyak adegan di film ini yang mengundang decak kagum dan tepuk tangan penonton. Ya mungkin sedikit KAMPUNGAN yang seolah-olah menonton layar tancap saja, hehehe. Namun itulah kekuatan sebuah film, dimana berhasil menghanyutkan perasaan emosi penonton yang seolah-olah penonton dibawa masuk ke dalam film tersebut.

Bourne Ultimatum punya plot yang bagus, disutradarai dengan baik, berbagai tekanan dan atmosfer film yang penuh perhitungan serta kejutan, dan aksi yang baik sekali dari sang aktor, Matt Damon. Terutama adalah Matt Damon, dia berhasil membawakan karakter pembunuh profesional sekaligus orang yang punya masalah dengan masa lalunya. Soal set tempat, kita diajak berjalan-jalan ke berbagai tempat di Eropa, mulai dari Rusia, Inggris, Perancis, Maroko, sampai akhirnya keluar Eropa dan kembali ke New York.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar